Perubahan warna gigi/ stain dapat dibedakan menjadi dua, yaitu extrinsic stain dan intrinsic stain. Stain ekstrinsik terjadi pada gigi yang telah tumbuh, bahan penyebab stain langsung mengenai gigi lewat mulut saat mengkonsumsi bahan tersebut. Stain intrinsik mengenai gigi yang sedang dalam proses pembentukan benihnya. Stain intrinsik karena obat- obatan terjadi karena konsumsi obat- obatan tertentu saat kehamilan atau pada anak- anak pada masa pertumbuhan gigi. Karena hanya mengenai permukaan luar gigi, stain ekstrinsik lebih mudah diatasi daripada stain intrinsik.
Chlorhexidine yang terdapat di dalam obat kumur memiliki potensi untuk menyebabkan stain pada gigi. Jika dipakai dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan stain berwarna kecoklatan pada gigi. Fluoride penting untuk memperkuat struktur gigi dan mengurangi resiko gigi berlubang, namun kelebihan fluoride dapat mengakibatkan fluorosis, berupa stain bercak putih susu pada permukaan gigi.
Antibiotik tetrasiklin yang dikonsumsi ibu hamil pada trisemester kedua dan ketiga dapat menimbulkan stain berwarna kekuningan pada gigi si bayi. Stain ini di kemudian hari akan menjadi coklat- kehitaman. Stain akibat tetrasiklin juga dapat terjadi pada anak kecil yang mengkonsumsi tetrasiklin.
Obat- obatan lain seperti amoxicillin, ciprofloxacin, minocycline, obat antihipertensi, dan obat- obatan lainnya jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama berpotensi menimbulkan stain pada gigi. Untuk mencegah terjadinya stain pada gigi akibat obat- obatan, tanyakan obat yang akan Anda beli pada dokter, atau mencari informasi terkait di internet.
0 comments:
Post a Comment