Gigi sulung/ susu mulai tumbuh pada usia enam bulan dan berakhir pada usia kurang lebih tiga tahun. Gigi permanen akan mulai menggantikan gigi sulung/ susu pada usia enam tahun. Sebagian besar anak akan mengalami pola pertumbuhan gigi yang normal dan tersusun rapi, susunan gigi yang rapi akan menimbulkan kesan senyuman yang menyenangkan. Namun ada beberapa anak yang susunan giginya kurang rapi, seperti gigi depan atas yang maju, gigi depan yang terbuka (gigi- gigi depan atas dan bawah tidak dapat berkontak saat menutup mulut), dan variasi lainnya yang menimbulkan kesan yang kurang menyenangkan sehingga menurunkan rasa percaya diri anak tersebut.
Faktor keturunan merupakan salah satu penyebab susunan gigi yang kurang rapi, namun jangan disalah artikan bahwa segala jenis susunan gigi yang kurang rapi merupakan akibat dari faktor keturunan. Banyak kasus susunan gigi yang kurang rapi diakibatkan kebiasaan buruk anak.
Benar, kebiasaan buruk anak dapat mempengaruhi susunan gigi- giginya kelak. Gigi bukanlah bagian tubuh yang statis, gigi dapat berubah posisinya karena kebiasaan buruk anak. Seperti apa kebiasaan buruk yang dapat mempengaruhi susunan gigi? Contohnya kebiasaan menggigit jari. Bayangkan kebiasaan menggigit jari yang sering dilakukan dan berlangsung lama akan mengakibatkan gigi depan atas menjadi maju. Kebiasaan menggigit bibir bawah dapat mengakibatkan gigi- gigi depan atas menjadi maju dan gigi depan bawah menjadi mundur posisinya. Segala macam aktivitas yang memberikan tekanan pada gigi dan berlangsung lama dapat mengakibatkan perubahan posisi gigi. Gigi depan atas yang sangat maju dapat mengakibatkan anak kesulitan menutup mulut.
Kebiasaan buruk yang dapat mempengaruhi susunan gigi dapat dicegah. Perhatikan kebiasaan- kebiasaan yang sering dilakukan anak apakah sering terlihat menggigit- gigit bibir, pensil, bolpoin, kuku. Upaya pencegahan ini diharapkan gigi- gigi permanen dapat tumbuh dengan rapi sehingga anak menjadi percaya diri dalam lingkungannya.
0 comments:
Post a Comment