Diabetes/ kencing manis merupakan penyakit metabolisme gula yang bersifat kronis dan menyerang banyak orang di masyarakat seluruh dunia. Diprediksi pada tahun 2030 penderita penyakit diabetes di Indonesia dapat mencapai 21.300.000 orang. Menurut hasil Riset kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, diperoleh bahwa proporsi penyebab kematian akibat diabetes pada kelompok usia 45-54 tahun di daerah perkotaan adalah 14,7%.
Diabetes dapat menimbulkan masalah pada organ- organ tubuh seperti mata, saraf, ginjal, jantung, dan tak terkecuali gigi dan mulut. Penderita diabetes memiliki sistem sirkulasi yang kurang baik, proses penyembuhan yang lebih lambat, dan lebih rentan terhadap penyakit infeksi.
Masalah gigi dan mulut yang umum ditemukan pada penderita diabetes adalah gigi berlubang, radang gusi, kegoyangan gigi, kerusakan kelenjar liur, infeksi jamur, perubahan indera pengecap pada lidah.
Pada penderita diabetes, gigi lebih rentan menjadi berlubang. Hal ini disebabkan tingginya kadar gula yang terkandung di dalam liur yang akan menyuburkan kuman penyebab gigi berlubang.
Plak yang terdapat pada permukaan gigi dan gusi penderita diabetes dapat mengakibatkan radang gusi yang parah (gusi bengkak, merah, mudah berdarah, nyeri, bau mulut). Jika radang gusi sudah terjadi sedemikian parahnya, akan terbentuk kantong pada gusi yang berisi kuman dan nanah, kemudian gigi- gigi dapat lepas dengan sendirinya. Penelitian terbaru menunjukkan diabetes-radang gusi memiliki hubungan dua arah. Ditemukan radang gusi dapat meningkatkan kadar gula darah sehingga makin memperparah penyakit diabetes.
Tulang dan gusi yang menjadi penopang gigi tiruan lepasan juga dapat mengalami perubahan karena penyakit diabetes sehingga gigi tiruan lepasan seringkali menjadi mudah lepas.
Prosedur pencabutan gigi, pemasangan implan gigi, dan prosedur bedah lainnya harus ditunda jika kadar gula darah tidak terkontrol, karena dikhawatirkan terjadi keterlambatan penyembuhan luka.
Prosedur pencabutan gigi, pemasangan implan gigi, dan prosedur bedah lainnya harus ditunda jika kadar gula darah tidak terkontrol, karena dikhawatirkan terjadi keterlambatan penyembuhan luka.
Tingginya kadar gula dalam liur serta menurunnya ketahanan tubuh penderita diabetes mengakibatkan mereka menjadi semakin rentan terkena infeksi jamur. Infeksi jamur di dalam mulut biasanya berupa bercak- bercak berwarna putih yang terasa sakit jika dikerok. Jika mengenai lidah dapat terjadi perubahan pada indera pengecap, jika mengenai tenggorokan dapat mengakibatkan kesulitan menelan makanan.
Dapat disimpulkan bahwa penyakit diabetes mengakibatkan kerusakan seluruh isi rongga mulut yang meliputi gigi, lidah, gusi, tulang, dan kelenjar liur.
Dapat disimpulkan bahwa penyakit diabetes mengakibatkan kerusakan seluruh isi rongga mulut yang meliputi gigi, lidah, gusi, tulang, dan kelenjar liur.
Bisakah komplikasi diabetes pada gigi dan mulut seperti di atas dicegah? tentu bisa. Yang paling utama adalah kontrol kadar gula darah agar menjadi stabil, periksa gigi rutin ke dokter gigi untuk mengetahui adanya masalah gigi dan gusi secara dini, sikat gigi secara teratur dua kali sehari, bersihkan gigi tiruan setiap hari. Ketika kadar gula darah penderita diabetes terkontrol dan kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut terjaga, maka kualitas hidup akan meningkat, dan juga dapat menghindari komplikasi- komplikasi yang dapat terjadi.
0 comments:
Post a Comment