Seringkali orang tua menjadi cemas saat melihat gigi permanen anak nya tumbuh ‘kurang normal’ berada di belakang gigi sulungnya. Bukankah seharusnya gigi sulung tersebut akan lepas dengan sendirinya dan digantikan oleh gigi permanen? Benar. Namun adanya gigi permanen yang tumbuh di belakang gigi sulung tidak perlu terlalu dicemaskan.
Saat gigi permanen akan tumbuh, gigi permanen akan bergerak menembus gusi dan melarutkan akar gigi sulungnya. Biasanya gigi sulung yang akarnya sudah mulai larut akan mengalami kegoyangan. Gigi permanen yang sudah siap tumbuh menembus gusi akan melarutkan seluruh akar gigi sulung, sehingga gigi sulung tersebut menjadi sangat goyang karena hanya tersisa mahkotanya saja. Keadaan ini biasanya diikuti dengan lepasnya mahkota gigi sulung dengan sendirinya.
Sebanyak 10% anak- anak
pernah mengalami pertumbuhan gigi permanen yang lain dari yang seharusnya. Akar
gigi sulung tidak mengalami pelarutan dengan sempurna, sehingga gigi sulung
tersebut akan tetap berada di tempatnya sementara gigi permanen penggantinya
tumbuh di belakang gigi sulung. Kejadian ini dalam istilah kedokteran gigi
disebut Persistensi (gigi sulung yang
sering mengalami persistensi adalah gigi seri sulung atas dan bawah).
Gigi sulung yang
mengalami persistensi ini dapat bertahan di tempatnya sedemikian kokoh (sedikit
akar yang dilarutkan), menjadi goyang dan berubah posisinya (ada pelarutan
akar), atau bahkan tampak terdorong keluar dari gusi dan mengakibatkan
sariawan. Terkadang ada gigi sulung persistensi yang bias lepas dengan
sendirinya. Yang menjadi masalah adalah sampai kapan gigi sulung tersebut
bertahan di tempatnya?
Jika gigi permanen
sudah mulai tumbuh dan gigi sulung yang mengalami persistensi tidak kunjung
lepas sendiri hingga beberapa minggu, maka sebaiknya dibawa ke dokter gigi
untuk segera diambil. Kenapa? Karena kita tidak bisa mengetahui sampai kapan
gigi sulung tersebut akan lepas dengan sendirinya, dan kelainan arah tumbuh
gigi permanen yang berada di belakang gigi sulung dikhawatirkan dapat mengakibatkan
susunan gigi kelak menjadi berdesakan. Membuat susunan gigi menjadi tidak rata
dan berdampak buruk terhadap senyum, perubahan pengunyahan, dan susah untuk
dibersihkan.
0 comments:
Post a Comment